Belajar Dari Masa Lalu
Ayat
bacaan: Mazmur 77 : 12 - 13
"Aku
hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat
keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala
pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu."
Selalu
saja ada hal menarik yang bisa dipelajari dari masa lalu. Itulah yang mendorong
saya untuk menyukai sejarah sejak kecil. Meski saya tidak mengambil jalur
sejarah sebagai profesi, kesukaan saya terhadap sejarah dunia tetap tinggi
hingga kini. Melalui berbagai literatur
yang tersedia diberbagai media, baik cetak maupun elektronik saya bisa
menelusuri sejarah masa lalu. Sejarah bagi saya seolah menjadi jendela untuk
melihat apa yang terjadi sebelumnya, baik kisah kesuksesan, kegagalan dan
proses-prosesnya.
Dari
situ saya selalu bisa mengambil pelajaran berharga yang pastinya sangat berguna
untuk kehidupan ke depan. Tidak saja dari sejarah orang lain, tapi pengalaman
kita di masa lalu, baik dan buruk, tentu bisa kita jadikan pelajaran berharga
untuk menjalani kehidupan ini/menatap masa depan. Dari kegagalan kita bisa belajar
setidaknya kita tidak jatuh lagi ke lubang yang sama, setidaknya kita tahu
harus bagaimana untuk lebih baik. Sedang dari kesuksesan kita bisa belajar
tentang apa yang kita lakukan waktu itu hingga bisa berhasil.
Menghadapi
hidup yang penuh kesulitan ini mau tidak mau kita harus banyak belajar dari
para pendahulu kita atau hal-hal yang telah mereka alami, termasuk apa yang
sudah pernah terjadi dalam hidup kita atau orang-orang terdekat kita. Kita
memang harus selalu menatap ke depan dan meninggalkan pengalaman-pengalaman
buruk di masa lalu yang potensial menjadi penghambat bagi kita untuk maju.
Tapi
di sisi lain sungguh penting pula untuk belajar dari apa yang telah terjadi di
belakang. Ketika kita berada dalam kesesakan misalnya, dan merasa bahwa Tuhan
seolah-olah seperti meninggalkan kita sendirian menghadapi semuanya, seperti
yang telah kita alami, kita bisa menoleh sejenak ke belakang untuk melihat
bahwa ada begitu banyak kemuliaan Tuhan Dia nyatakan dalam berbagai kesempatan.
Mukjizat-mukjizatNya yang ajaib, berkat-berkatNya, penyertaanNya yang begitu
setia, kasihNya yang luar biasa, semua itu tercatat dengan jelas dalam Alkitab.
Tidak saja berhenti sampai disitu, tapi sesungguhnya kuasa Tuhan masih pula
berlangsung hingga hari ini. Begitu banyak perlindungan dan mukjizatNya masih
terjadi sampai kini dan itu semua nyata adanya.
Pemazmur
pun melihat pentingnya hal ini. "Aku hendak mengingat
perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari
zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan
merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu." (Mazmur 77: 1 - 13). Pemazmur
mengambil waktu untuk mengenang kembali bagaimana keajaiban-keajaiban yang
pernah di lakukan Tuhan sebelumnya, bagaimana Tuhan menyatakan kuasa dan kemuliaanNya
turun atas manusia. Setelah merenungkan segala kebaikan Tuhan, pemazmur pun
sampai pada kesimpulan: "Ya Allah, jalan-Mu adalah kudus! Allah manakah
yang begitu besar seperti Allah kami?" (ay 14).
Jika
kita fokus hanya kepada penderitaan kita saja maka kita akan segera kehilangan
sukacita, bahkan iman kita pun akan merosot drastis. Di saat seperti inilah
sebaiknya kita kembali mengingat-ingat segala sesuatu yang telah Tuhan lakukan
kepada begitu banyak orang di masa lalu.
Jika
dulu Tuhan bisa melakukannya, maka hari ini pun Tuhan bisa, karena Tuhan tidak
pernah berubah, baik dahulu, sekarang maupun selamanya. (Ibrani 13:8)
Marilah
kita mengacu pada firman Tuhan dan melihat bagaimana perbuatan-perbuatan Tuhan
yang telah nyata tertulis di dalam Alkitab. Paulus mengingatkan bahwa ada
masa-masa dimana penderitaan akan menghampiri kita, bahkan aniaya pun bisa kita
alami. Orang jahat akan semakin jahat dan saling menyesatkan. Menghadapi itu
semua, hendaklah kita tidak menjadi kehilangan harapan dan patah semangat. Kita
diingatkan untuk terus berpegang kepada kebenaran, dan selalu mengingat
orang yang telah mengajarkannya kepada kita. (2 Timotius 3:14). "Ingatlah
juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi
hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus
Yesus." (ay 15). Dan Paulus pun menekankan bahwa "Segala
tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat